Tidak juga Hamba Tuhan.
Yang bisa kita lakukan adalah belajar dari masa lalu untuk menjadi lebih baik dimasa depan. Terdengar KLISE memang, tapi jika kita cerna dan amati , begitu banyak penghakiman orang-orang sekeliling kita bahkan saudara seiman sekalipun tentang kesalahan masa lalu yang seolah-olah tidak bisa lagi diperbaiki. Ironis memang
Aku hanya jemaat biasa, bukan Hamba Tuhan,.. tapi Firman Tuhan tentang Pelayanan Rasul Paulus mengelitik Tangan ku untuk menulis di blog ini :
Aku mengkutip keadaan jemaat di masa rasul Paulus
Eudia dan Intikhe adalah dua orang perempuan yang terlibat dalam jemaat dan menjabat sebagai diaken. Tetapi di antara kedua nya sering terjadi perselisihan yang di khawatirkan akan merusak persekutuan jemaat di Filipi. Akibat perselisihan antara keduanya pun dapat membuat pertumbuhan jemaat menjadi terhambat.
Paulus melihat bahwa penyebab perselisihan ini adalah karena kurangnya sikap rendah hati dan semangat bersekutu di dalam jemaat. Oleh karena itu Paulus meminta mereka menunjukkan sikap rendah hati dan kepada semua pihak yang terkait dengan perselisihan kedua perempuan tersebut untuk segera menyelesaikan persoalan yang ada. Paulus mengangkat sebuah Nyanyian tentang Kristus yang menrendahkan diri Nya dan taat sampai mati di kayu Salib.
Dengan nyanyian Kristus ini , Paulus mengajak jemaat untuk memiliki kasih yang rendah hati, siap dan tetap satu mesti dihadapkan kepada perbedaan
Demikianlah jemaat di Filipi di panggil untuk meneladani Yesus.
Ketika aku membaca perjalanan Rasul Paulus ,
bagaimana perjuangan nya dalam pelayanan, dan bagaimana ia pribadi mengajarkan jemaat untuk tidak membalas perbuatan buruk orang tapi menyerahkan semua kepada Allah, Yang perlu di lakukan jemaat adalah menunjukkan sikap bersahabat,bukan permusuhan.
Sayang sekarang ini,..terlalu banyak ketidakpedulian antar jemaat. Kehidupan yang mencari "aman", mengabaikan rasa kepedulian.
Kepedulian itu pun lambat laun menjadi hambar dan hilang.
Saat ini, tidak penting lagi untuk bicara tentang : Perbedaan , Persoalan, Pengampunan, Kepedulian..karena semua itu hanya mengarah kepada : MANUSIA.
Yang terpenting bagi aku saat ini BUKAN LAGI AWAL di mana aku memulai TAPI AKHIR dimana aku setia menlayani.
bagaimana perjuangan nya dalam pelayanan, dan bagaimana ia pribadi mengajarkan jemaat untuk tidak membalas perbuatan buruk orang tapi menyerahkan semua kepada Allah, Yang perlu di lakukan jemaat adalah menunjukkan sikap bersahabat,bukan permusuhan.
Sayang sekarang ini,..terlalu banyak ketidakpedulian antar jemaat. Kehidupan yang mencari "aman", mengabaikan rasa kepedulian.
Kepedulian itu pun lambat laun menjadi hambar dan hilang.
Saat ini, tidak penting lagi untuk bicara tentang : Perbedaan , Persoalan, Pengampunan, Kepedulian..karena semua itu hanya mengarah kepada : MANUSIA.
Yang terpenting bagi aku saat ini BUKAN LAGI AWAL di mana aku memulai TAPI AKHIR dimana aku setia menlayani.
Seperti ada tertulis " Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman ".
Sampai di garis mana saat ini,...aku tidak tahu , biar tangan TUHAN yang menuntun ....... yang pasti
aku ingin jadi pelari yang benar...tidak menoleh kebelakang,... tidak juga ke kiri atau ke kanan TAPI FOKUS pada garis AKHIR....
fokus ku saat ini : BUKAN AWAL DIMANA AKU MELAYANI TAPI TEMPAT TERAKHIR DIMANA AKU MELAYANI SAMPAI SAAT NYA TUHAN PANGGIL..
Seorang Pelayan Tuhan seperti Alm Papah ku dulu Bpk Waldemas Nuhan,.. di doakan di Gereja dan di antar dari Gereja ke tempat peristirahatan terakhir nya.
Itu lah kenapa aku BERSERAH TOTAL untuk melayani TUHAN di suatu Gereja ....karena aku mencintai Tuhan, Gereja Milik TUHAN... dan aku juga milik Nya sampai akhir ..aku di antar dari Gereja Nya Tuhan.
Lagu ini "Tenanglah Kini Hati ku...." suatu saat aku mengakhir tugas pelayanan ku....
Anda mungkin bertanya mengapa ? Aku katakan jika kamu investasi bertahun-tahun harta mu untuk kehidupan dunia, apa salah aku investasi pelayanan bertahun-tahun dari sekarang karena aku ingin di antar dari Rumah Tuhan (baca Gereja) ke tempat terakhir ku ?
TUHAN MEMBERKATI.
fokus ku saat ini : BUKAN AWAL DIMANA AKU MELAYANI TAPI TEMPAT TERAKHIR DIMANA AKU MELAYANI SAMPAI SAAT NYA TUHAN PANGGIL..
Seorang Pelayan Tuhan seperti Alm Papah ku dulu Bpk Waldemas Nuhan,.. di doakan di Gereja dan di antar dari Gereja ke tempat peristirahatan terakhir nya.
Itu lah kenapa aku BERSERAH TOTAL untuk melayani TUHAN di suatu Gereja ....karena aku mencintai Tuhan, Gereja Milik TUHAN... dan aku juga milik Nya sampai akhir ..aku di antar dari Gereja Nya Tuhan.
Lagu ini "Tenanglah Kini Hati ku...." suatu saat aku mengakhir tugas pelayanan ku....
TENANGLAH KINI HATIKU
TUHAN MEMIMPIN LANGKAHKU
DI TIAP SAAT DAN KERJA
TETAP ‘KU RASA TANGAN-NYA
TUHAN MEMIMPIN LANGKAHKU
DI TIAP SAAT DAN KERJA
TETAP ‘KU RASA TANGAN-NYA
TUHANLAH YANG MEMBIMBINGKU
TANGANKU DIPEGANG TEGUH
HATIKU BERSERAH PENUH
TANGANKU DIPEGANG TEGUH
HATIKU BERSERAH PENUH
TANGANKU DIPEGANG TEGUH
TAK KUSESALKAN HIDUPKU
BETAPA JUGA NASIBKU
SEBAB ENGKAU TETAP DEKAT
TANGAN-MU ‘KU PEGANG ERAT
BETAPA JUGA NASIBKU
SEBAB ENGKAU TETAP DEKAT
TANGAN-MU ‘KU PEGANG ERAT
‘PABILA TAMAT TUGASKU
KAU B’RIKAN KEMENANGAN-MU
TAK KUTAKUTI MAUT SERAM
SEBAB TANGANKU KAU GENGGAM
KAU B’RIKAN KEMENANGAN-MU
TAK KUTAKUTI MAUT SERAM
SEBAB TANGANKU KAU GENGGAM
Anda mungkin bertanya mengapa ? Aku katakan jika kamu investasi bertahun-tahun harta mu untuk kehidupan dunia, apa salah aku investasi pelayanan bertahun-tahun dari sekarang karena aku ingin di antar dari Rumah Tuhan (baca Gereja) ke tempat terakhir ku ?
TUHAN MEMBERKATI.
POSTING @ SUrabaya 24 SEptember 2013 BY YULI SINTHA ASI .